Bisnis Rental Komputer
Komputer merupakan barang sekunder dimana prioritas pembeliannya terletak dalam daftar belanja nomor urut bawah. Tetapi bagi sebagian orang, komputer menjadi sangat penting bahkan menjadi kebutuhan pokok. Saat ini, kurikulum pelajaran sekolah sudah memasukkan pelajaran komputer sebagai pelajaran wajib baik pada tingkat SD, SMP maupun SMA. Tentu saja orang tua sering merasa harus membelikan anaknya komputer sebab banyak tugas yang diberikan oleh sekolah. Selain itu, banyak sekali kegiatan-kegiatan yang memerlukan piranti komputer untuk menunjang kesuksesan kegiatan tersebut seperti pembuatan pengumuman, laporan keuangan, brosur, pamflet, serta undangan. Dalam melakukan presentasi, fungsi OHP (over head projector) sudah tergantikan oleh komputer. Dengan mengunakan program flash ataupun power point, maka akan ditampilkan hasil presentasi yang lebih menarik serta mempunyai nilai jual tinggi.
Pentingnya komputer ternyata tidak diimbangi dengan harga yang murah. Dalam krisis ekonomi seperti sekarang, harga komputer terasa sangat mahal, apalagi fluktuasinya menggunakan parameter dolar Amerika. Sebuah personal komputer (PC) Pentium 4 yang lengkap dengan printer bisa dibeli dengan kisaran harga 2,5 juta rupiah. Sebenarnya kita bisa mendapatkan komputer murah dengan membeli bekas dengan kisaran harga dibawah satu juta (tanpa printer). Tetapi banyak orang keberatan membeli komputer bekas dengan alasaan kurang bergengsi, kelihatan tua, mudah rusak dan tidak bisa dipakai untuk aplikasi program-program terbaru. Selain itu, jika dihitung-hitung, biaya operasional untuk bolak-balik memperbaiki komputer bekas hampir sama dengan jika membeli komputer baru. Dalam situasi seperti ini, biasanya orang memilih menunda membeli daripada membeli barang bekas. Alternatif yang bisa dilakukan ketika menunda pembelian adalah memanfaatkan jasa rental komputer. Seperti apakah usaha rental komputer itu?
Jika kita mempunyai satu unit komputer lengkap plus printer, maka kita sudah bisa mendirikan rental komputer. Kita bisa memnafaatkan ruang kosong di dalam rumah kita. Jika rental terletak di dalam rumah, maka ada baiknya usaha dikonsentrasikan pada pengetikan dan printing. Untuk kota pelajar seperti Yogyakarta, biaya mengetik satu lembar berkisar antara Rp800,- hingga Rp1.200,- dan biaya printing (ngeprint) sebesar Rp300,- hingga Rp400,- per lembar. Untuk kota yang lebih kecil seperti Salatiga, biaya mengetik satu lembar berkisar antara Rp1.000,- hingga Rp1.500,- dan biaya printing sebesar Rp400,- hingga Rp500,- per lembar. Mengapa kota kecil lebih mahal? Sebab kota pelajar seperti Yogyakarta mempunyai kompetitor yang lebih banyak sehingga harga ditekan sedangkan Salatiga kompetitor lebih sedikit.
Jika kita mempunyai ruang khusus (seperti kios/ruko) dan komputer lebih dari satu, maka kita bisa mengkonsenrrasikan pada pengetikan, print dan biasanya ditambah scan serta terjemah bahasa Inggris. Sebuah rental komputer di daerah Salatiga, dengan tiga unit komputer 2 printer dan satu scan bisa mendapat hasil dari pengetikan dan print sebesar Rp100.000 kotor per hari. Artinya jumlah itu masih harus dipotong sewa kios, membeli tinta printer dan kertas serta membayar pegawai. Biasanya pegawai dibayar dengan sistem kerja shift. Jika kita tidak bisa menerjemahkan, maka kita bisa memanfaatkan jasa orang lain dengan sistim bagi hasil. Seringkali, para pengguna rental ada yang menawarkan diri untuk menjadi penerjemah freelance.
Jika dihitung-hitung, maka tiap bulan kita bisa mengantongi paling tidak satu juta rupiah. Angka yang lumayan bukan. Selain itu, kita juga bisa sedikit demi sedkit belajar trouble shooting komputer, reparasi, instal dan jual beli. Banyak sekali toko komputer besar yang mengawali karir dari penjaga rental/pengusaha rental komputer. Jadi jika kita punya komputer dan jarang kita gunakan, apa salahnya kita coba usaha rental komputer?
Dikutip dari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar