Penalaran Deduktif
adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut
Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari
hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih
rendah.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua,
yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.
A.Penarikan simpulan
secara langsung
Simpulan
secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis
yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan
secara langsung
1.Semua S adalah P.
(premis), Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh:Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang
mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
2.Semua S adalah
P. (premis), Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh:Semua pistol adalah senjata berbahaya.
(premis)
Tidak satu pun
pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
3.Tidak satu pun
S adalah P. (premis), Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh:Tidak seekor pun gajah adalah jerapah.
(premis)
Semua gajah
adalah bukan jerapah. (simpulan)
4.Semua S adalah
P. (premis), Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan), Tidak satu-pun tak P
adalah S. (simpulan)
Contoh :Semua kucing adalah berbulu. (premis)
Tidak satu pun
kucing adalah takberbulu. (simpulan)
Tidak satupun yang
takberbulu adalah kucing. (simpulan)
Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan
simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua
premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah
premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat
khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan
tidak langsung, yaitu:
1.Silogisme
Silogisme adalah suatu
proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Contoh :
·Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan
mati. (simpulan)
·Semua manusia bijaksana
Semua dosen
adalah manusia
Jadi, semua
dosen bijaksana. (simpulan)
2.Entimen
Entimen adalah
penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
·Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam
hari tidak ada sinar matahari
Pada malam
hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
·Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah
seorang ilmuwan.
Jadi, Anto
adalah orang cerdas.
Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan
entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan silogisme.
Karya ilmiah (bahasa Inggris:
scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai
jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium,
dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan
penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1,
mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah,
laporan
praktikum, dan skripsi (tugas akhir).
Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan
cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih
merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan
terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan
yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa
sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan Karya
Ilmiah
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil
penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah
yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil
(produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan,
terutama setelah penyelesaian studinya.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacanya.
Syarat Karya Ilmiah
·Penulisannya berdasarkan
hasil penelitian
·Pembahasan masalahnya
objektif sesuai dengan fakta
·Karangan mengandung masalah
yang sedang dicarikan pemecahannya
·Baik dalam penyajian maupun
dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
·Bahasanya harus lengkap,
terperinci, teratur dan cermat
·Bahasa yang digunakan
hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka
kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir
Manfaat Karya
Ilmiah
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
Memperoleh kepuasan intelektual;
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian
selanjutnya
Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah
dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang
dibukukan, dan buku ilmiah.
·Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada
umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu
pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu
pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya
pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
·Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang
Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini
biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau
survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang
menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang
biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk
jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
·Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah
karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit
buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi
pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Macam-Macam Karya
Ilmiah
·Skripsi; adalah karya tulis
(ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1).
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung,
observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
·Tesis; adalah jenis karya
tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan,
analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan
rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan
pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan
dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu
proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
·Disertasi; adalah karya tulis
ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu
pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam
melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu
disiplin ilmu pendidikan.
Sistematika
Penulisan Karya Ilmiah
Bagian Pembuka
·Cover
Berisi halaman judul dan keterangan data diri penulis
·Halaman judul
Halaman judul berisi judul, sub judul, penulis, dan lembaga dimana
peneliti atau penulis bernaung
·Halaman pengesahan
Halaman persetujuan adalah rekomendasi atau persetujuan dari dosen
pembimbing bagi penulisan skripsi, thesis atau disertasi, atau lembar
persetujuan dari kepala/pimpinan lembaga dimana penulis bernaung.
·Abstraksi
Gambaran singkat dari keseluruhan hasil karya ilmiah beserta penjelasan
dimana dan bagaimana karya ilmiah itu dilaksanakan. Dalam penulisan abstraksi
dibedakan dengan tulisan keseluruhan. Abstraksi biasanya hurufnya lebih kecil,
formatnya lain dibanding isi tulisan, penempatannya di halaman depan setelah
judul.
·Kata pengantar
Kata pengantar dari penulis karya ilmiah untuk mengantarkan apa yang
akan dibahas dalam karya ilmiah tersebut.
·Daftar isi
Memuat judul-judul isi tulisan lengkap dengan halaman dimana judul
tersebut dimuat. Daftar isi ini memudahkan pembaca untuk mengetahui apa saja
yang ditulis dalam karya ilmiah tersebut.
·Ringkasan isi.
Berisi resume dari objek penulisan
Bab I Pendahuluan
·Latar belakang
Berisi uraian
secara singkat, jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah. Untuk menjelaskan
alasan-alasan teoretik serta faktual, mengapa permasalahan tersebut perlu dijawab
melalui kegiatan penelitian. Yang dimaksud dengan alasan teoretik adalah,
penjelasan secara konseptual aspek teori dari masalah penelitian. Apakah masih
urgen dan relevan, serta untuk mengetahui sejauh mana penelitian yang akan
dilakukan itu memberikan pilihan jawaban atau pemecahan terhadap masalah
penelitian. Alasan faktual, adalah alasan yang mencangkup dukungan data,
informasi, dan fenomena yang memperkuat adanya suatu kesimpulan bahwa masalah
penelitian tersebut sangat fleksibel serta berbobot untuk diiteliti.
·Rumuskan masalah
Adalah
pertanyaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil intinya dari
pernyataan atau statement umum dari masalah penelitian. Sebagaimana tercantum
dalam latar belakang masalah. Rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk
pernyataan yang dapat dioperasionalkan dalam suatu penelitian.
·Pembahasan/pembatasan masalah
Dari fenomena yang menarik perhatian, penulis harus secara eksplisit
mengemukakan masalah yang hendak dibahas. Sebab pada bagian latar belakang,
masalah yang hendak dibahas biasanya tidak dikemukakan secara eksplisit. Meski
demikian, masalah yang hendak dibahas atau diteliti itu masih harus dibatasi
lagi. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek
yang jauh dari relevan. Selain itu, pembatasan masalah penelitian juga akan
menolong dalam hal efektivitas penulisan karya ilmiah.
·Tujuan penelitian
Adalah uraian
ringkas serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian
tersebut. Untuk membuat tujuan penelitian yang lebih mudah dan terarah. Dapat
dikaitkan dengan content serta kontek tujuan dengan permasalahan penelitian.
Misalnya, masalah penelitian adalah “Sejauhmana masyarakat memahami arti
demokrasi di era reformasi ini”, maka tujuan penelitiannya adalah untuk
mengetahui sejauhmana masyarakat memahami arti demokrasi saat ini.
·Manfaat penelitian
Uraian tentang manfaat penelitian baik secara teoritis maupun praktis,
yang benar-benar dapat disumbangkan dari hasil penelitian ini. Misalnya, untuk
mengetahui pemahaman masyarakat terhadap demokrasi yang kini tengah berlangsung
di Indonesia.
Bab II Landasan Teori
Paparan tentang
kerangka acuan atau objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah.
Gambarkan konsep-konsep yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan
teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap,
mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan
hipotesis bila ada. Umumnya dikemukakan dalam bagian kerangka teoritis atau
landasan teori atau teori.
Bab III Metode Penelitian
Paparan mengenai apa
yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum
melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Jawaban terhadap
pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian temuan atau
hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.
Bab V kesimpulan dan Saran
Kesimpulan, sebagai
pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh.
Saran, sebagai pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir
penyelidikan. Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis
harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan
yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca
mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus
dilakukan kemudian.
Bab VI Abstrak
Abstrak adalah suatu
bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan
baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang
tercakup dalam se-buah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan
me¬ngenai aspek-aspek itu.
Bab vii referensi ( kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka )
Kutipan. Pembuatan
skripsi dan karya ilmiah mengharuskan para penulis mencari sumber informasi
ilmiah yang diperlukan untuk penulisan tersebut. Pengetahuan ilmiah yang
dikutip dari seseorang dipergunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan
argumentasi yang diajukan, misalnya untuk mendukung pernyataan penulis atau
mendefinisikan sesuatu. Kutipan-kutipan tersebut dapat berbentuk "kutipan
langsung" atau "kutipan tidak langsung". Kutipan langsung yang
pendek dimasukkan dalam teks atau tubuh skripsi dengan menggunakan tanda kutip
Catatan kaki atau notasi
ilmiah cukup penting untuk diperhatikan dalam menulis karya ilmiah. Notasi
ilmiah adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informsi ihniah yang
dikutip dalam suatu karya ilmiah Karena catatan tersebut diletakkan di bagian
bawah halaman maka sering disebut catatan kaki atau footnote. Catatan kaki
tidak hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi
juga untuk memberikan catatan tambahan tentang suatu informasi dalam penulisan
ilmiah tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut.
Catatan kaki mencakup:
(1) nama penulis, (2) judul tulisan, (3) tempat pener-bitan, (4) nama penerbit,
(5) tahun penerbitan, (6) halaman yang dikutip.
Daftar pustaka dapat
berupa buku, jurnal, majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, internet,
dan bahan penerbitan lain (termasuk komunikasi pribadi).