Kelas : 3EB17
NPM : 29210341
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran Deduktif
adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut
Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari
hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih
rendah.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua,
yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.
A.
Penarikan simpulan
secara langsung
Simpulan
secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis
yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan
secara langsung
1. Semua S adalah P.
(premis), Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang
mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
2. Semua S adalah
P. (premis), Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya.
(premis)
Tidak satu pun
pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
3. Tidak satu pun
S adalah P. (premis), Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah.
(premis)
Semua gajah
adalah bukan jerapah. (simpulan)
4. Semua S adalah
P. (premis), Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan), Tidak satu-pun tak P
adalah S. (simpulan)
Contoh : Semua kucing adalah berbulu. (premis)
Tidak satu pun
kucing adalah takberbulu. (simpulan)
Tidak satupun yang
takberbulu adalah kucing. (simpulan)
Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan
simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua
premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah
premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat
khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan
tidak langsung, yaitu:
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu
proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Contoh :
·
Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan
mati. (simpulan)
·
Semua manusia bijaksana
Semua dosen
adalah manusia
Jadi, semua
dosen bijaksana. (simpulan)
2. Entimen
Entimen adalah
penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
·
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam
hari tidak ada sinar matahari
Pada malam
hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
·
Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah
seorang ilmuwan.
Jadi, Anto
adalah orang cerdas.
Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan
entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan silogisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar