Entri Populer

Selasa, 20 Mei 2014

Pemahaman Akuntan Terhadap Standar Akuntansi Internasional

1    Pembahasan
1.a  Pemahaman Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Perkembangan akuntansi internasional sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar.
Weirich et.al (Belkaoui, 1985), berpendapat bahwa akuntansi internasional adalah semua perbedaan prinsip, metode dam standar akuntasi semua Negara. Termasuk didalamnya prinsip akuntasi ( GAAP) yang yang ditetapkan di tiap Negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua Negara jika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan geografi , sosial, ekonomi, politik, dan hukum.
  
2.a  Perkembangan Akuntansi Internasional
Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional Choi et.al (1998:38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :

1.       Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam. Wolk & Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu, absolute uniformity, circumstantial uniformity, purposive uniformity. Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai.Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
2.      Pengembangan Kerangka-Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang dikembangkan menggunakan dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen. Faktor-faktor internal atau intrinsic dari akuntansi disusun secara hirarkis dan berhubungan secara horizontal dalam usaha untuk mengembangkan struktur internal yang komprehensif dan konsisten bagi semua aspek disiplin akuntansi keuangan.
3.      Perusahaan Multinational (MNCs) sebagai agen pengembangan Akuntansi
Pada saat ini harmonisasi pengukuran akuntansi dan pengungkapan keuangan komprehensif masih jauh dari harapan. Meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat harmonisasi akuntansi global yang lebih besar.
4.      Kebutuhan Akuntansi dari negara berkembang
Perhatian akuntansi di negara berkembang meliputi: tipe sistem akuntansi yang sedang dibutuhkan dan pendidikan dan sarana lalin apa yang harus dipakai Negara sedang berkembang untuk memperbanyak akuntan terlatih. Cara yang lain adalah dengan transfer teknologi akuntansi negara maju yang dilakukan secara selektif.
5.      Fungsi Akuntansi dalam ekonomi terpusat
Perbedaan yang mendasar antara ekonomi pasar dan ekonomi terpusat adalah bahwa dalam ekonomi terpusat, semua aktivitas ekonomi yang substantive dikelola oleh pemerintah. Choi et. al (1998 ; 52) menggambarkan perbedaan fungsi akuntansi dari ekonomi pasar dan ekonomi pusat dilihat dari struktur organisasi, pembukuan, pengendalian dan audit, dan referensi-referensi untuk follow up.

3.a  Pemahaman Akuntan Terhadap Standar Akuntansi Internasional
Pemahaman akuntan khususnya akuntan Indonesia terhadap standar akuntansi internasional masih sangat rendah. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman terhadap akuntansi internasional itu salah satunya disebabkan oleh pengetahuan istilah dalam akuntansi itu sendiri juga rendah. Di samping itu, para akuntan juga masih kesulitan untuk mengadaptasi dan mengadopsi standar akuntansi internasional. Untuk itu, penyusunan kamus akuntansi Indonesia yang dapat mengadopsi standar-standar akuntansi Internasional mendesak untuk dibuat.
Penyusun Kamus Akuntansi Indonesia Prof Dr Indra Bastian MBA Akt di kampus Universitas Gadjah Mada, Senin (17/1), mengatakan Pemahaman para akuntan terhadap standar-standar akuntansi internasional masih minim sehingga kamus akuntansi Indonesia mendesak untuk dibuat. Ia menambahkan hingga saat ini memang belum ada kamus akuntansi Indonesia. Padahal, konvergensi terhadap Internasional Financial Reporting Standards (IFRS) membawa dampak yang luas terhadap pengembangan akuntansi di Indonesia, baik secara praktik maupun akademik. "Konvergensi ini mempengaruhi pakem teori akuntansi di Indonesia, yang berdampak pada perubahan dalam penyusunan laporan keuangan entitas," jelasnya.
Terlebih dominasi para praktisi yang tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) membuat adaptasi IFRS hampir tanpa filter. Di sisi lain,  kendala perbedaan bahasa dan interpretasinya pada berbagai standar akuntansi juga menjadi urgen dan tantangan tersendiri di Indonesia. "Kendala dan tantangan lain adalah interpretasi serta kendala bahasa dalam mengadopsi IFRS oleh para akuntan yang hampir tanpa filter." jelasnya.
                                                             
2        Kesimpulan
Berdasarkan review tersebut dapat diperoleh informasi yaitu bahwa pemahaman para akuntan di Indonesia terhadap Standar Akuntansi Internasional masih dikategorikan minim. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah adanya kendala perbedaan bahasa dan interpretasi, termasuk juga dominasi para praktisi yang tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), membuat adaptasi IFRS hampir tanpa filter. Padahal, konvergensi terhadap Internasional Financial Reporting Standards (IFRS) membawa dampak yang luas terhadap pengembangan akuntansi di Indonesia, baik secara praktik maupun akademik. Konvergensi ini memengaruhi pakem teori akuntansi di Indonesia, yang berdampak pada perubahan dalam penyusunan laporan keuangan entitas.  Maka pembuatan kamus Akuntansi Indonesia, diharapkan dapat menjadi suatu solusi untuk mengatasi minimnya pemahaman para Akuntan Indonesia terhadap standar akuntansi internasional agar dapat tetap berkembang seiring dengan berkembangnya standar akuntansi internasional
Demikian review ini saya buat semoga bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Mohon maaf bila masih banyak terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan materi dan isi review ini penulis terima dengan senang hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar