1 Pembahasan
1.a Pemahaman
Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional adalah
akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi
di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Perkembangan akuntansi internasional sekarang ini semakin pesat dan perhatian
profesi akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar.
Weirich et.al (Belkaoui, 1985),
berpendapat bahwa akuntansi internasional adalah semua perbedaan prinsip,
metode dam standar akuntasi semua Negara. Termasuk didalamnya prinsip akuntasi
( GAAP) yang yang ditetapkan di tiap Negara, sehingga akuntan harus menguasai
semua prinsip di semua Negara jika mempelajari akuntansi internasional. Tidak
ada maksud untuk memiliki prinsip yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini
diakui karena adanya perbedaan geografi , sosial, ekonomi, politik, dan hukum.
2.a Perkembangan
Akuntansi Internasional
Porsi Pengembangan Akuntansi
Internasional Choi et.al (1998:38) mengungkapkan bahwa secara struktural
pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi
sebagai berikut :
1. Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh
Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di
negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar,
meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin
independen, dan pendekatan akuntansi seragam. Wolk & Tearney, (1992; 578)
menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk
menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu, absolute
uniformity, circumstantial uniformity, purposive uniformity. Absolute
uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format
pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional
tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai.Circumstantial
uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode
akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan
Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang
mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
2. Pengembangan Kerangka-Kerangka
Konseptual
Kerangka konseptual yang
dikembangkan menggunakan dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen.
Faktor-faktor internal atau intrinsic dari akuntansi disusun secara hirarkis
dan berhubungan secara horizontal dalam usaha untuk mengembangkan struktur
internal yang komprehensif dan konsisten bagi semua aspek disiplin akuntansi
keuangan.
3. Perusahaan Multinational (MNCs)
sebagai agen pengembangan Akuntansi
Pada saat ini harmonisasi pengukuran
akuntansi dan pengungkapan keuangan komprehensif masih jauh dari harapan.
Meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat harmonisasi
akuntansi global yang lebih besar.
4. Kebutuhan Akuntansi dari negara
berkembang
Perhatian akuntansi di negara
berkembang meliputi: tipe sistem akuntansi yang sedang dibutuhkan dan
pendidikan dan sarana lalin apa yang harus dipakai Negara sedang berkembang
untuk memperbanyak akuntan terlatih. Cara yang lain adalah dengan transfer
teknologi akuntansi negara maju yang dilakukan secara selektif.
5. Fungsi Akuntansi dalam ekonomi
terpusat
Perbedaan yang mendasar antara
ekonomi pasar dan ekonomi terpusat adalah bahwa dalam ekonomi terpusat, semua
aktivitas ekonomi yang substantive dikelola oleh pemerintah. Choi et. al (1998
; 52) menggambarkan perbedaan fungsi akuntansi dari ekonomi pasar dan ekonomi
pusat dilihat dari struktur organisasi, pembukuan, pengendalian dan audit, dan
referensi-referensi untuk follow up.
3.a Pemahaman
Akuntan Terhadap Standar Akuntansi Internasional
Pemahaman akuntan khususnya akuntan
Indonesia terhadap standar akuntansi internasional masih sangat rendah.
Rendahnya pengetahuan dan pemahaman terhadap akuntansi internasional itu salah
satunya disebabkan oleh pengetahuan istilah dalam akuntansi itu sendiri juga
rendah. Di samping itu, para akuntan juga masih kesulitan untuk mengadaptasi
dan mengadopsi standar akuntansi internasional. Untuk itu, penyusunan kamus
akuntansi Indonesia yang dapat mengadopsi standar-standar akuntansi
Internasional mendesak untuk dibuat.
Penyusun Kamus Akuntansi Indonesia
Prof Dr Indra Bastian MBA Akt di kampus Universitas Gadjah Mada, Senin (17/1),
mengatakan Pemahaman para akuntan terhadap standar-standar akuntansi
internasional masih minim sehingga kamus akuntansi Indonesia mendesak untuk
dibuat. Ia menambahkan hingga saat ini memang belum ada kamus akuntansi
Indonesia. Padahal, konvergensi terhadap Internasional Financial Reporting
Standards (IFRS) membawa dampak yang luas terhadap pengembangan akuntansi di
Indonesia, baik secara praktik maupun akademik. "Konvergensi ini
mempengaruhi pakem teori akuntansi di Indonesia, yang berdampak pada perubahan
dalam penyusunan laporan keuangan entitas," jelasnya.
Terlebih dominasi para praktisi yang
tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) membuat adaptasi IFRS hampir
tanpa filter. Di sisi lain, kendala
perbedaan bahasa dan interpretasinya pada berbagai standar akuntansi juga
menjadi urgen dan tantangan tersendiri di Indonesia. "Kendala dan
tantangan lain adalah interpretasi serta kendala bahasa dalam mengadopsi IFRS
oleh para akuntan yang hampir tanpa filter." jelasnya.
2
Kesimpulan
Berdasarkan review tersebut dapat
diperoleh informasi yaitu bahwa pemahaman para akuntan di Indonesia terhadap
Standar Akuntansi Internasional masih dikategorikan minim. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah adanya kendala perbedaan bahasa dan
interpretasi, termasuk juga dominasi para praktisi yang tergabung dalam Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), membuat adaptasi IFRS hampir tanpa filter. Padahal,
konvergensi terhadap Internasional Financial Reporting Standards (IFRS) membawa
dampak yang luas terhadap pengembangan akuntansi di Indonesia, baik secara
praktik maupun akademik. Konvergensi ini memengaruhi pakem teori akuntansi di
Indonesia, yang berdampak pada perubahan dalam penyusunan laporan keuangan
entitas. Maka pembuatan kamus Akuntansi
Indonesia, diharapkan dapat menjadi suatu solusi untuk mengatasi minimnya
pemahaman para Akuntan Indonesia terhadap standar akuntansi internasional agar
dapat tetap berkembang seiring dengan berkembangnya standar akuntansi
internasional
Demikian review ini saya buat semoga
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Mohon maaf
bila masih banyak terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan
materi dan isi review ini penulis terima dengan senang hati.
Sumber : http://andhika-pras.blogspot.com/